Boys' Love is the sequel to Danton Remoto’s first novel, Riverrun, which was both a critical and commercial success. The protagonist is a young adult, bewildered and excited by the challenges of being gay in societies undergoing change. The novel employs several narrative modes—first-person memoir, reportorial, transcription of a radio interview, and a book review—offering a rich and varied perspective.
In a different but equally compelling story, How We Came To Be by Andrea Dee follows university radio DJ Ellice Sanchez, who struggles to explain her lack of romantic feelings to friends. Engineering student Alex Yu grapples with balancing his family’s expectations and his passion for literature. When they reconnect after high school, an unlikely friendship blossoms, built on chaotic study sessions and Ellice’s radio show. Through mutual acceptance and support, they become exactly what each other needs.
Meanwhile, Jannah is NOT Average by Siti Sarah Syahirah binti Kushairi tells the story of sixteen-year-old Jannah Ismail, who dreams of becoming a medical doctor despite the skepticism around her. To prove herself, she must gain admission to her school’s prestigious science stream, despite having a C in Mathematics. Instead, she is transferred to a class of carefree, troublemaking art students who live in a mysterious old house. Will Jannah overcome these obstacles and achieve her dream?
Boys' Love adalah sekuel dari novel pertama Danton Remoto, Riverrun, yang meraih kesuksesan baik secara kritis maupun komersial. Tokohnya adalah seorang remaja, bingung sekaligus bersemangat menghadapi tantangan menjadi gay di masyarakat yang sedang berubah. Novel ini menggunakan beberapa mode narasi—memoar orang pertama, gaya reportase, transkripsi wawancara radio, dan ulasan buku—memberikan perspektif yang kaya dan beragam.
Dalam kisah berbeda namun sama menariknya, How We Came To Be karya Andrea Dee mengikuti DJ radio universitas, Ellice Sanchez, yang kesulitan menjelaskan ketidakmampuannya merasakan perasaan romantis kepada teman-temannya. Mahasiswa teknik Alex Yu bergumul menyeimbangkan ekspektasi keluarganya dengan kecintaannya pada sastra. Saat mereka bertemu kembali setelah SMA, terjalin persahabatan tak terduga, dibangun dari sesi belajar yang riuh dan acara radio Ellice. Dengan saling menerima dan mendukung, mereka menjadi apa yang masing-masing butuhkan.
Sementara itu, Jannah is NOT Average karya Siti Sarah Syahirah binti Kushairi menceritakan kisah Jannah Ismail, seorang remaja berusia enam belas tahun yang bermimpi menjadi dokter meski banyak yang meragukannya. Untuk membuktikan diri, ia harus diterima di jurusan sains bergengsi sekolahnya, meski mendapat nilai C di Matematika. Namun, ia justru dipindahkan ke kelas siswa seni yang santai dan suka membuat ulah, yang tinggal di sebuah rumah tua misterius. Akankah Jannah mampu mengatasi rintangan ini dan meraih mimpinya?