About

Bandem Kamandalu is an Indonesian archaeologist and anthropological researcher who specializes in studying Dutch colonial-era structures, environmental impact, and the subak irrigation system in Bali. Bandem graduated from the Department of Archaeology at Udayana University, where he studied Dutch colonial-era dam structures in Bali, examining their impact on the environmental landscape and the dynamics of the subak system. He has published several writings on subak, such as Rotting Banyu and Suwinih as the Application of Taxation in Subak Irrigation Water Use and The Distribution of Dam Structures in Bali in the 20th Century. His most recent paper, Forest Fortresses and Water Resilience: Reading the Ethnoecology of the Bali Aga Community in Tigawasa Village, was presented at a symposium organized by Penta K Lab in Semarang.

Bandem Kamandalu adalah arkeolog dan peneliti antropologi Indonesia yang berfokus pada studi struktur peninggalan era kolonial Belanda, dampak lingkungan, serta sistem irigasi subak di Bali. Ia menempuh pendidikan di Jurusan Arkeologi Universitas Udayana, dengan penelitian mengenai struktur bendungan kolonial Belanda di Bali dan pengaruhnya terhadap bentang alam serta dinamika sistem subak. Bandem telah menerbitkan sejumlah tulisan tentang subak, antara lain Banyu Mati, Suwinih sebagai Penerapan Perpajakan dalam Penggunaan Air Irigasi Subak, dan Distribusi Struktur Bendungan di Bali pada Abad ke-20. Makalah terbarunya berjudul Benteng Hutan dan Ketahanan Air: Membaca Etnoekologi Komunitas Bali Aga di Desa Tigawasa, yang ia presentasikan dalam simposium yang diselenggarakan oleh Penta K Lab di Semarang.

Back
Close
Close
Scroll Down
Loading...
Select
Cancel
Filters
Day +
Category +
Time +
SHOW FREE EVENTS ONLY
APPLY FILTER
Reset