
Fajar Merah is an Indonesian solo musician and singer-songwriter, known for a distinctive voice that defies conventional vocal styles. He began his solo career in 2015 with the release of the song Bunga dan Tembok. His lyrics are poetic yet grounded in realism, and his music consistently blends folk elements with modern touches. Three years after Bunga dan Tembok was released, in 2018, the song was chosen as the original soundtrack for the film Istirahatlah Kata-Kata. Fajar’s first solo album was released on 26 August 2021, coinciding with the birthday of Wiji Thukul. The album, titled Dia Ingin Jadi Peluru (Tribute to Wiji Thukul), was followed by his second album, Semi Sintetik, later in 2021. In September 2024, Fajar Merah embarked on a mini tour across Europe and released his third album, Biji Itu Tumbuh di Tanah Eropa.
Fajar Merah adalah musisi solo dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal dengan suara khasnya yang melampaui gaya vokal konvensional. Ia memulai karier solonya pada tahun 2015 dengan merilis lagu Bunga dan Tembok. Lirik-liriknya puitis namun tetap berpijak pada realitas, sementara musiknya memadukan unsur folk dengan sentuhan modern. Tiga tahun setelah Bunga dan Tembok dirilis, pada tahun 2018 lagu tersebut terpilih sebagai lagu tema film Istirahatlah Kata-Kata. Album solo pertamanya dirilis pada 26 Agustus 2021, bertepatan dengan hari lahir Wiji Thukul. Album berjudul Dia Ingin Jadi Peluru (Tribute to Wiji Thukul) ini kemudian disusul oleh album keduanya, Semi Sintetik, di tahun yang sama. Pada September 2024, Fajar Merah memulai tur mini ke sejumlah negara di Eropa dan merilis album ketiganya berjudul Biji Itu Tumbuh di Tanah Eropa.