Nothing is Waste

Dian Elvira Rosa leads the Renewable Energy Skills Development project (RESD), a partnership between the Indonesian government and the State Secretariat for Economic Affairs (SECO), Switzerland's governmental centre of expertise for economic policy, and implemented by GFA Consulting. With over a decade of experience in development cooperation, she guides Indonesian polytechnics and training centres in creating renewable energy curricula, as well as formal and non-formal education and training, to support the nation's energy transition. Dian holds an M.Sc. in International Strategy and Economics from the University of St Andrews.

Dian Elvira Rosa memimpin proyek Renewable Energy Skills Development (RESD), sebuah kerja sama antara pemerintah Indonesia dan State Secretariat for Economic Affairs (SECO), pusat keahlian kebijakan ekonomi pemerintah Swiss, yang dilaksanakan oleh GFA Consulting. Berbekal pengalaman lebih dari satu dekade di bidang kerja sama pembangunan, ia mendampingi politeknik dan pusat pelatihan di Indonesia dalam merancang kurikulum energi terbarukan, serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan formal maupun non-formal untuk mendukung transisi energi nasional. Dian meraih gelar M.Sc. dalam bidang Strategi dan Ekonomi Internasional dari University of St Andrews.

Sean Nino Lotze is the Co-Founder and CEO of Eco-Mantra, an environmental engineering consultancy based in Bali. With a rich and diverse background, ranging from research institutions to hands-on experience with industry leaders, Sean’s journey over the past decade reflects a deep commitment to advancing sustainable practices. He focuses on green technology and innovations that reduce resource consumption and minimise waste. Among his notable achievements are spearheading methane emission avoidance projects, founding a transformative NGO, and co-founding an enterprise dedicated to building real-world showcases of environmentally sustainable solutions and pioneering green technologies.

Sean Nino Lotze adalah Co-Founder dan CEO Eco-Mantra, sebuah konsultan rekayasa lingkungan yang berbasis di Bali. Dengan latar belakang yang luas dan beragam, mulai dari lembaga penelitian hingga pengalaman langsung bersama para pemimpin industri, perjalanan Sean selama lebih dari satu dekade mencerminkan komitmen yang kuat terhadap pengembangan praktik berkelanjutan. Fokusnya adalah pada teknologi ramah lingkungan dan inovasi yang dapat mengurangi konsumsi sumber daya serta meminimalkan limbah. Beberapa pencapaian pentingnya antara lain memimpin proyek pencegahan emisi metana, mendirikan sebuah LSM transformatif, serta ikut mendirikan perusahaan yang menghadirkan percontohan nyata solusi berkelanjutan dan menjadi pelopor teknologi hijau.

Suya Patni is an Indonesina environmental professional with over seven years’ experience in climate and sustainability, specialising in circular economy and waste management systems. She is the Commissioner of Griya Luhu, Bali’s largest digital waste management platform, and a consultant in climate advisory at South Pole. Her diverse portfolio spans the global public and private sectors, covering projects in food waste, plastics, fashion, auto parts, and supply chain decarbonisation, particularly in palm oil, e-commerce, and water technology. She holds a Master’s degree in Environmental Technology from Wageningen University and Research, the Netherlands, with a focus on drinking water treatment.

Suya Patni adalah seorang profesional lingkungan asal Indonesia dengan pengalaman lebih dari tujuh tahun di bidang iklim dan keberlanjutan, dengan fokus pada ekonomi sirkular dan sistem pengelolaan limbah. Ia menjabat sebagai Komisaris Griya Luhu, platform pengelolaan limbah digital terbesar di Bali, serta bekerja sebagai konsultan iklim di South Pole. Portofolio kerjanya mencakup berbagai sektor publik dan swasta di tingkat global, meliputi proyek-proyek terkait limbah makanan, plastik, fesyen, suku cadang otomotif, hingga dekarbonisasi rantai pasok, khususnya di sektor minyak sawit, e-commerce, dan teknologi air. Ia meraih gelar Magister Teknologi Lingkungan dari Wageningen University and Research, Belanda, dengan spesialisasi pada pengolahan air minum.