Magic of Cha: A Talking Circle

Antoinette Lattouf is an Australian journalist, presenter, author, and human rights advocate with a knack for making headlines, not just reporting them. Known for her bold storytelling, razor-sharp wit, and unsparing social commentary, humor is her armour and weapon of choice, disarming gatekeepers, skewering hypocrisy, and keeping audiences engaged. She won a landmark Federal Court case, Lattouf v ABC, setting a precedent for employees’ right to political opinion. Named one of AFR’s 100 Women of Influence, she is also a TEDx speaker and Co-Founder of Media Diversity Australia.

Antoinette Lattouf adalah jurnalis, presenter, penulis, dan aktivis hak asasi manusia asal Australia yang dikenal bukan hanya karena melaporkan berita, tetapi juga karena mampu menciptakannya. Ia memiliki gaya bercerita yang berani, cerdas, dan komentar yang lugas. Humor menjadi perisai sekaligus senjata andalannya, membongkar kemunafikan, melucuti kekuasaan, dan menjaga audiens tetap terlibat. Ia memenangkan gugatan penting di Pengadilan Federal, Lattouf v ABC, yang menjadi preseden baru mengenai hak karyawan untuk menyatakan pendapat politik. Antoinette dinobatkan sebagai salah satu dari 100 Perempuan Berpengaruh versi Australian Financial Review (AFR), serta dikenal sebagai pembicara TEDx dan salah satu pendiri Media Diversity Australia.

Clare Wright is an Australian professor and award-winning historian, author, broadcaster, podcaster, and public commentator who has worked in politics, academia, and the media. Clare is currently Professor of History and Professor of Public Engagement at La Trobe University, and Chair of the National Museum of Australia Council. She is the author of five works of history, including the best-selling The Forgotten Rebels of Eureka, which won the 2014 Stella Prize, and You Daughters of Freedom. Her latest book, and the final instalment in her Democracy Trilogy, is the highly acclaimed Ṉäku Dhäruk: The Bark Petitions, based on ten years of cross-cultural research.

Clare Wright adalah profesor asal Australia sekaligus sejarawan pemenang berbagai penghargaan, penulis, penyiar, podcaster, dan komentator publik yang telah berkarya di bidang politik, akademisi, dan media. Saat ini, Clare menjabat sebagai Profesor Sejarah dan Profesor Keterlibatan Publik di La Trobe University, serta Ketua Dewan Museum Nasional Australia. Ia telah menulis lima buku sejarah, termasuk The Forgotten Rebels of Eureka yang menjadi best-seller dan memenangkan Stella Prize pada tahun 2014, serta You Daughters of Freedom. Buku terbarunya, yang juga merupakan bagian penutup dari Democracy Trilogy, berjudul Ṉäku Dhäruk: The Bark Petitions, sebuah karya yang mendapat banyak pujian dan didasarkan pada penelitian lintas budaya selama sepuluh tahun.

Saraid de Silva is a New Zealand writer and arts worker hailing from New Zealand, also known as Aotearoa, the Māori name for the country. Her debut novel, Amma, published in 2024 by Moa Press in Australia and New Zealand and by Weatherglass Books in the United Kingdom, was longlisted for both the Jann Medlicott Acorn Prize for Fiction in the New Zealand Book Awards and the Women’s Prize for Fiction in 2025. Saraid has worked across radio, theatre, and television in Aotearoa and is currently working on her second novel.

Saraid de Silva adalah penulis dan pekerja seni asal Selandia Baru, yang juga dikenal sebagai Aotearoa, nama negara tersebut dalam bahasa Māori. Novel perdananya, Amma, diterbitkan pada 2024 oleh Moa Press di Australia dan Selandia Baru, serta oleh Weatherglass Books di Inggris. Buku ini masuk dalam daftar panjang Jann Medlicott Acorn Prize for Fiction di New Zealand Book Awards, serta Women’s Prize for Fiction 2025. Saraid pernah bekerja di dunia radio, teater, dan televisi di Aotearoa, dan saat ini tengah mengerjakan novel keduanya.