
Modern societal shifts in land use from agricultural industries to secondary industries have led to substantial land degradation, reduced water retention, and habitat loss through deforestation, urbanisation, and industrial expansion. This has further impacts, including increases in flooding, mudslides, and erosion, not only in Bali but globally. Indigenous practices have taught us the art of sustainable resource management and a wisdom to understand our land's capacity, which national and international governments have historically discarded. As this issue is only set to further proliferate, what role do ecotourism, regenerative agriculture, and Indigenous wisdom play in holding our Earth together? Join moderator Titah AW and expert speakers Rossy You, Suzy Hutomo, and Margareth Meutia as we navigate this multifaceted issue through a nuanced conversation.
Perubahan sosial modern dalam penggunaan lahan dari industri pertanian ke industri sekunder telah menyebabkan degradasi lahan yang signifikan, berkurangnya daya serap air, dan hilangnya habitat akibat deforestasi, urbanisasi, serta ekspansi industri. Dampak lanjutannya mencakup peningkatan banjir, tanah longsor, dan erosi, tidak hanya di Bali tetapi juga secara global. Praktik masyarakat adat telah mengajarkan seni pengelolaan sumber daya berkelanjutan dan kearifan dalam memahami kapasitas lahan, sesuatu yang sering diabaikan oleh pemerintah nasional maupun internasional. Karena masalah ini diperkirakan akan terus berkembang, muncul pertanyaan penting: apa peran ekowisata, pertanian regeneratif, dan kearifan masyarakat adat dalam menjaga Bumi kita tetap utuh? Bergabunglah bersama moderator Titah AW dan para pembicara ahli Rossy You, Suzy Hutomo, serta Margareth Meutia dalam diskusi yang akan mengupas isu kompleks ini secara mendalam.
Featuring
Margareth Meutia
Rossy You

Rossy You is a Greenpeace Indonesia campaigner from the province of Central Papua, born and raised in Timika, a region long marked by large-scale mining. Her work and advocacy highlight the deep interconnection between Papuan communities and their land, questioning what will remain for Indigenous people once gold and other resources are depleted. She speaks out on the risks of waste, poverty, and climate change, while reminding us that natural resources can never be replaced. Through her voice, Rossy urges us to consider the future—whether the next generations will still have clean water to drink and the means to sustain their families.
Rossy You adalah juru kampanye Greenpeace Indonesia asal Papua Tengah, lahir dan besar di Timika, sebuah wilayah yang sejak lama dikenal dengan aktivitas pertambangan skala besar. Karya dan advokasinya menyoroti ikatan erat antara masyarakat Papua dengan tanah mereka, sambil mempertanyakan apa yang akan tersisa bagi masyarakat adat setelah emas dan sumber daya lainnya habis dieksploitasi. Ia menyoroti risiko limbah, kemiskinan, dan perubahan iklim, sekaligus mengingatkan bahwa sumber daya alam tidak akan pernah bisa digantikan. Melalui suaranya, Rossy mengajak kita merenungkan masa depan: apakah generasi mendatang masih dapat menikmati air bersih untuk diminum dan memiliki cara untuk menghidupi keluarga mereka.
Suzy Hutomo
moderator
Titah AW

Titah AW is an Indonesian freelance journalist and writer who explores narratives at the intersection of ecology, culture, and magical realism. She has also contributed to prominent media outlets in Indonesia.
Titah AW adalah jurnalis lepas dan penulis asal Indonesia yang mengeksplorasi narasi di persimpangan antara ekologi, budaya, dan realisme magis. Ia juga telah berkontribusi pada berbagai media ternama di Indonesia.
RELEVANT program




