Andrea Hilaria Li is a science fiction and fantasy writer and mentor from Timor-Leste. From a young age, her deep curiosity about technology and passion for storytelling fueled her imagination, leading her to create rich worlds where science and fiction intertwine. Her debut novel, The Adventure in MOONO, captures themes of resilience, innovation, and survival in a rapidly advancing technological landscape. She expanded on this foundation with MOONO: The Adventure & Shadow War, delving deeper into humanity’s struggle against manipulation and control. Beyond writing, Andrea actively mentors aspiring authors through workshops and storytelling forums, fostering a community of creative dreamers. She views writing not just as a craft but as a lifelong journey, one that explores the limitless potential of the human mind and the vast mysteries of the universe. Currently, she is working on her next novel, which promises to push boundaries and inspire new conversations about humanity’s place in the cosmos.
Andrea Hilaria Li adalah penulis fiksi ilmiah dan fantasi asal Timor-Leste sekaligus mentor bagi penulis muda. Sejak kecil, rasa ingin tahunya terhadap teknologi dan kecintaannya pada dunia cerita telah memicu imajinasinya untuk menciptakan dunia-dunia imajinatif tempat sains dan fiksi saling bertaut. Novel debutnya, The Adventure in MOONO, mengangkat tema ketangguhan, inovasi, dan perjuangan bertahan hidup di tengah pesatnya kemajuan teknologi. Kisah ini kemudian dikembangkan lebih jauh dalam sekuelnya, MOONO: The Adventure & Shadow War, yang menyelami konflik manusia melawan manipulasi dan kendali. Di luar aktivitas menulis, Andrea aktif membimbing calon penulis melalui lokakarya dan forum bercerita, serta membangun komunitas bagi para pemimpi kreatif. Baginya, menulis bukan sekadar keterampilan, melainkan perjalanan seumur hidup untuk mengeksplorasi potensi tak terbatas dari pikiran manusia dan misteri alam semesta. Saat ini, ia tengah mengerjakan novel terbarunya yang diyakini akan mendorong batas-batas imajinasi sekaligus membuka percakapan baru tentang posisi manusia di jagat raya.