In the shadow of colonial expansion across the Pacific, Tjokorda Gde Agung and Tjokorda Gde Raka Sukawati opened Ubud's palace doors to Western artists and intellectuals throughout the 1920s and 30s. From their small village in Bali's foothills, the brothers followed different yet complementary paths. Tjokorda Raka worked in administration within the Dutch colonial government while Tjokorda Gde Agung focused on preserving local traditions and community leadership.
Today, their royal legacy raises interesting questions. Were they simply generous hosts or did their actions help shape the dramatic changes in Bali that followed? On this walking tour, we will visit both the Puri Saren and Puri Kantor, where we will discuss how these princes navigated colonial power structures while advancing local interests. Join us to discover how these brothers helped transform the Ubud we see today, a place where the past and present continue to meet in unexpected ways.
Price includes coffee break and snacks. Meeting point at Plaza Tjok Gde Agung Sukawati, Ubud Art Market.
Di tengah bayang-bayang ekspansi kolonial di Pasifik, Tjokorda Gde Agung dan Tjokorda Gde Raka Sukawati membuka pintu istana Ubud bagi seniman dan intelektual Barat pada 1920-an dan 1930-an. Dari desa kecil di kaki pegunungan Bali, kedua saudara ini menempuh jalan yang berbeda namun saling melengkapi. Tjokorda Raka bekerja di bidang administrasi pemerintahan kolonial Belanda, sementara Tjokorda Gde Agung berfokus pada pelestarian tradisi lokal dan kepemimpinan masyarakat.
Kini, warisan mereka menimbulkan pertanyaan menarik. Apakah mereka hanya sekadar tuan rumah yang dermawan, atau justru melalui tindakan mereka turut membentuk perubahan besar di Bali setelahnya? Dalam tur berjalan kaki ini, kita akan mengunjungi Puri Saren dan Puri Kantor untuk membahas bagaimana kedua pangeran tersebut menavigasi kekuasaan kolonial sekaligus memperjuangkan kepentingan lokal. Bergabunglah bersama kami untuk melihat bagaimana kedua saudara ini ikut membentuk Ubud yang kita kenal hari ini, sebuah tempat di mana masa lalu dan masa kini terus bertemu dengan cara tak terduga.
Harga sudah termasuk coffee break dan camilan. Titik kumpul di Plaza Tjok Gde Agung Sukawati, Pasar Seni Ubud.
RELEVANT program











