
Gus Dark is a Balinese illustrator and social activist whose works speak louder than words. Born in East Bali during the dry season of 1982, he has spent decades using art as a tool for environmental, social, and anti-corruption advocacy. From creating his own cartoon character Mang Ogel to co-founding Art Against Corruption – Bali, Gus has collaborated with Greenpeace, Sungai Watch, KPK, Pulitzer Center, and more. His journey has taken him from street exhibitions in Indonesia to art shows in Singapore, Switzerland, and the U.S. Whether it’s through murals, comics, or workshops, Gus brings bold visuals and strong messages into public spaces. Today, he continues to spark conversations through DARKADE Propaganda, his personal platform for visual activism — reminding us that art is not just to be seen, but to be felt and acted on.
Gus Dark adalah ilustrator dan aktivis sosial asal Bali yang karyanya berbicara lebih lantang daripada kata-kata. Lahir di Bali Timur pada musim kemarau tahun 1982, ia telah menghabiskan puluhan tahun menggunakan seni sebagai alat untuk advokasi lingkungan, sosial, dan anti-korupsi. Mulai dari menciptakan karakter kartunnya sendiri, Mang Ogel, hingga ikut mendirikan Art Against Corruption – Bali, Gus telah berkolaborasi dengan Greenpeace, Sungai Watch, KPK, Pulitzer Center, dan banyak lagi.
Perjalanan seninya telah membawanya dari pameran jalanan di Indonesia hingga pertunjukan seni di Singapura, Swiss, dan Amerika Serikat. Baik melalui mural, komik, maupun lokakarya, Gus menghadirkan visual yang kuat dan pesan yang menggugah di ruang publik. Saat ini, ia terus memicu percakapan melalui DARKADE Propaganda, platform pribadinya dalam aktivisme visual, yang mengingatkan kita bahwa seni tidak hanya untuk dilihat, tetapi juga untuk dirasakan dan ditindaklanjuti.