Menyelami Deretan Program di KEMBALI 2020: A Rebuild Bali Festival

Posted: 04 November 2020 Author: uwrf

Sebelum KEMBALI 2020: A Rebuild Bali Festival berakhir, mari selami lebih dalam diskusi, pemutaran film, dan pertunjukan menarik yang dihadirkan Festival. Sebagai cerminan dari keragaman acara yang ditawarkan Festival, berikut adalah deretan sesi dari Main Programpertunjukan seni dan musikpeluncuran bukupemutaran film, Teater Kuliner, dan lokakarya di KEMBALI20, yang menyoroti penulis, seniman, pengusaha, chef, pegiat , jurnalis, dan pekerja seni kreatif lainnya dari seluruh dunia.

1. Main Program | Art as Hope During A Crisis, 6 November, 13:00-14:00

Seni memberi kita harapan dan pegangan selama krisis berlangsung. Hal ini memungkinkan kita untuk mengeksplorasi apa artinya menjadi manusia, dan untuk menyatukan individu dan gagasan. Namun COVID-19 menyebabkan seniman di seluruh dunia dilarang membagikan karya mereka secara fisik, dan sering kali dalam hal mencari nafkah. Simak dari seniman Bali ini tentang bagaimana pandemi telah memengaruhi dan menginspirasi praktik mereka.

2. Main Program | How Can Startups Survive COVID19?, 6 November, 15:00-16:00

Dengan populasi yang besar dan keadaan ekonomi yang beragam, dunia startup Indonesia berkembang pesat sebelum pandemi. Tahun lalu Google memperkirakan bahwa ekonomi internet negara ini akan tumbuh menjadi US $100 miliar pada tahun 2025. Namun sekarang, setelah beberapa unicorn dan decacorn harus memberhentikan staf mereka, apa yang perlu dilakukan oleh startup Indonesia untuk bertahan menghadapi COVID-19? Bergabunglah dalam panel yang menghadirkan para pengusaha yang memiliki visi ini untuk mencari tahu jawabannya.

3. Main Program | A Creative Response, 6 November, 17:00-18:00

Wajar jika merasa tidak termotivasi dan terganggu selama krisis; sangat alami jika mengalami kesulitan yang besar untuk fokus. Namun, bagi beberapa orang kreatif, COVID-19 telah memberikan sumber inspirasi dan ide baru, dan bahkan mungkin semangat baru bagi kerajinan mereka. Bergabunglah dengan beberapa penulis dan pekerja kreatif paling produktif di pulau ini untuk mempelajari bagaimana karya mereka dipengaruhi oleh masa-masa yang asing dan menantang ini.

4. Main Program | James Oseland: In Search of the Cradle of Flavour, 6 November, 18:00-19:00

Bergabunglah dengan James Oseland untuk mendengar mengenai perjalanannya dalam pencarian restoran, kios makanan di pinggir jalan, dan masakan rumahan terbaik di dunia. James adalah penulis dan editor World Food, seri buku dari Ten Speed ​​Press yang diluncurkan November ini dengan World Food: Mexico City. Sebelumnya, ia adalah editor-in-chief peraih penghargaan dari Saveur, serta juri reguler dalam Bravo Top Chef Masters. Buku masaknya yang mendapat banyak pujian, Cradle of Flavour, tentang Indonesia, memenangkan penghargaan James Beard.

5. Main Program | Maya Soetoro-ng: Stories and Arts for Peacebuilding, 7 November, 13:00-14:00

Maya Soetoro-Ng adalah Konsultan untuk Girls Opportunity Alliance and Leaders: Asia Pasific Program dari Obama Foundation. Mantan Direktur Institut Matsunaga untuk Perdamaian dan Resolusi Konflik di Universitas Hawaii di Mānoa, ia juga seorang penulis buku anak-anak dan fiksi dewasa muda. Bergabunglah dengannya untuk percakapan yang kuat mengenai pentingnya cerita dan seni untuk pembangunan perdamaian.

6. Main Program | Kevin Kwan: Sex and Vanity, 7 November, 14:00-15:00

Penulis Crazy Rich Asians, Kevin Kwan kembali dengan komedi yang memperlihatkan perilaku yang sangat lucu, berlatar di antara dua budaya dan dua tempat yang menakjubkan. Dibumbui dengan ciri khasnya dan kecintaannya pada bahasa, Sex and Vanity adalah sebuah kisah cinta yang sebenarnya dan eksplorasi penuh seputar identitas Asia-Amerika dan WASP. Bergabunglah dengan Kwan untuk berdiskusi tentang bagaimana ia membuat sejarah Hollywood, juga kegembiraan dalam menginterogasi dan merayakan orang yang benar-benar kaya.

7. Main Program | Handoko Hendroyono: Investing in Indonesia’s Creative Industries, 7 November, 15:00-16:00

Pegiat merek, produser film, penulis, dan pendongeng kreatif Handoko Hendroyono terus-menerus menciptakan dan menyemangati komunitas seni muda dengan berfokus pada penceritaan kreatif. Ia saat ini berada di balik transformasi Sarina Mall Jakarta menjadi ruang kreatif bagi desainer muda. Bergabunglah dengannya untuk menjelajahi industri kreatif yang berkembang pesat di Indonesia, dan bagaimana berinvestasi di dalamnya dapat mendukung generasi muda bangsa selama masa krisis.

8. Workshop | Our Voice: Stand-up Comedy for Change, 7 November, 14:00-16:00

Salah satu stand-up comedian terkemuka di Indonesia, Sakdiyah Ma’ruf, akan mengajari Anda cara menemukan suara Anda dengan menulis stand-up comedy, membuat pengaruh, memicu percakapan, dan menginspirasi perubahan melalui pertunjukan. Anda akan belajar bagaimana membuat topik yang menantang, tabu, dan sensitif menjadi topik yang layak untuk didiskusikan. Jika Anda tertarik dengan komedi yang menyatukan orang dan menciptakan pengaruh, lokakarya ini cocok untuk Anda.

Sesi ini dalam bahasa Inggris

9. Teater Kuliner | Cooking Challenge: Kala Slank & Chef Aga, 7 November, 18:00-19:00

Bintang rock Indonesia Kaka Slank menerima tantangan memasak virtual dari Chef Aga Alvian, jadi apa yang akan mereka masak? Bersiaplah untuk hidangan favorit vegan penuh rasa dengan jamur dan jantung pisang, saat mereka masing-masing membuat burger vegan versi mereka sendiri. Dapatkan inspirasi dari para juara bagi makanan keberlanjutan ini dan bergabunglah dalam upaya mereka dalam menyiapkan makanan sehat menjadi menyenangkan.

10. Film Screening | Stories from the Field: Rumah Intaran & Pengalaman Rasa, 7 November, 18:30-19:00

Tim Yayasan Mudra Swari Saraswati melakukan perjalanan ke Rumah Intaran, sebuah rumah ramah lingkungan yang dibuat oleh arsitek Gede Kresna di desa Bengkala, Buleleng, Bali Utara. Mereka belajar tentang konsep Pak Gede tentang pertanian yang berhati-hati, yang akan menjadi semakin penting untuk masa depan pulau ini sesudah pandemi. Mereka juga mencicipi masakan khas Bali yang inovatif yang disiapkan oleh Ayu Gayatri Kresna di dapur Pengalaman Rasa. Datang dan dapatkan pengalaman rasa melalui film pendek ini.

Pemutaran film ini juga akan dilangsungkan di Festival Hub @ Taman Baca, Ubud. Setiap peserta diwajibkan mengisi formulir pernyataan kesehatan sebelum memasuki lokasi dan terbatas hanya untuk 30 orang peserta.

Selain Stories from the Field: Rumah Intaran & Pengalaman Rasa, ada pula pemutaran Stories from the Field lain, seperti: The Palm Sugar of Pedawa, 7 November, 19:00-19:30Arca Ulian Coffee, 7 November, 19:30-20:00Les is More, 7 November, 20:30-21:00, dan Our Vanilla Story, 8 November, 19:30-20:00.

11. Book Launch | The Sea Speaks His Name, 7 November, 19:00-20:30

Kisah mengharukan dari Biru Laut adalah kisah periode penting dalam sejarah Indonesia yang berujung pada berakhirnya kediktatoran di Indonesia. Selama berbulan-bulan ia dan teman-temannya disekap dan disiksa untuk mengungkapkan siapa yang berdiri di belakang gerakan mahasiswa yang memberontak. Adik perempuannya, bersama dengan anggota keluarga pegiat mahasiswa yang diculik lainnya, berjuang untuk menyatukan potongan-potongan teka-teki itu. The Sea Speaks His Name merupakan terjemahan dari Laut Bercerita, novel terlaris yang meraih penghargaan SEA Write Award 2020. Dalam peluncuran kali ini akan ada pemutaran film pendek yang disutradarai oleh Pritagita Arianegara, dibintangi oleh Reza Rahadian, Ayushita Nugraha, dan Dian Sastrowardoyo, dan diproduksi oleh Cineria Films dan Yayasan Dian Sastrowardoyo.

Peluncuran Buku akan dilanjutkan dengan sesi Tanya Jawab dan diskusi bersama Leila S. Chudori, penulis, dan John H. McGlynn, penerjemah.

12. Main Program | David Byrne: American Utopia, 8 November, 14:00-15:00

“Jika di antara bintang pop Amerika yang lahir pertengahan abad ke-20, Springsteen mewakili hati dan Prince mewakili seksualitas, Byrne – setidaknya dengan reputasi – adalah kecerdasan,” tulis Robert Armstrong di Financial Times. Bergabunglah dengan vokalis, penulis, dan pembuat film Talking Heads saat ia merenungkan lebih dari 40 tahun perjalanan musik, buku, dan video yang menghapus genre, film terbarunya dengan Spike Lee, dan bagaimana isolasi telah memengaruhi kreativitasnya.

13. Main Program | Lailatul Fitriyah: Feminism and Peace, 8 November, 15:00-16:00

Lailatul Fitriyah adalah seorang Kandidat Doktor pada Program Agama dan Gereja Dunia, Departemen Teologi, Universitas Notre Dame. Ia memiliki gelar MA dalam Studi Perdamaian Internasional dari Kroc Institute for International Peace Studies, dan juga merupakan Nostra Aetate Fellow tahun 2015-2016 di Pontifical Council for Interreligious Dialogue. Bergabunglah dengannya untuk diskusi menarik mengenai penelitiannya seputar teologi feminis Muslim dan Kristen dekolonial.

14. Music & Arts | Made Taro & Gede Tarmada: Afternoon Storytelling (Mendongeng Sore), 17:00-17:30

Bergabunglah dengan pendongeng Bali dan pelestari cerita rakyat Made Taro bersama dengan putranya Gede Tarmada untuk mendengar dongeng klasik Bali pada suatu sore. Tidak hanya untuk anak-anak, kisah-kisah ini akan membuat siapa saja terpesona dengan budaya Bali.

Daftar lengkap pembicaraMain ProgramsWorkshops dan Book Launches kini dapat diakses melalui situs web kami. Dengan berkontribusi melalui Yayasan Patron Program, Anda turut sera mendukung dunia sastra dan seni di Indonesia. Daftarkan diri untuk enews kami dan ikuti kami di InstagramTwitter dan Facebook untuk mendapat informasi terbaru.

Comments are closed.