Pada bulan Februari lalu submisi pemilihan Emerging Writers Indonesia tahun 2017 resmi ditutup. Seleksi Emerging Writers Indonesia ini adalah sebuah program khusus UWRF untuk menemukan calon bintang-bintang sastra masa depan Indonesia, di mana 15 penulis terpilih akan hadir pada penyelenggaraan UWRF yang ke-14 bulan Oktober mendatang di Ubud, Bali, dan karya-karya mereka akan diterbitkan dalam dua bahasa di seri Anthology UWRF 2017.
Tim UWRF mencatat ada 711 penulis dari Sabang hingga Merauke yang mengirimkan karya mereka, dengan jumlah total karya yang terhimpun sebanyak 913. 913 karya tersebut terdiri dari cerpen, puisi, novel, esai, non fiksi, naskah drama, dan banyak jenis sastra lainnya. Puisi adalah jenis karya yang paling banyak masuk, mencapai angka 377, disusul oleh cerpen sebanyak 278.
Tidak hanya penulis emerging dari segala penjuru nusantara yang mengirimkan karya, namun juga penulis-penulis Indonesia yang berdomisili di beberapa negara di dunia seperti Perancis, Australia, Hong Kong, Amerika Serikat, Mesir, dan Maroko. Lima provinsi di Indonesia yang paling banyak mengirimkan penulis adalah Jawa Timur (155 penulis dan hampir sepertiganya berasal dari Pulau Madura), Jawa Barat (102 penulis), Jawa Tengah (88 penulis), DKI Jakarta (59 penulis), dan Yogyakarta (48 penulis).
56% dari 711 penulis yang mendaftar adalah perempuan dan 44% lainnya adalah laki-laki. Hampir setengah dari mereka masih berstatus pelajar dan ini adalah suatu hal yang membuktikan bahwa gairah penulisan sastra di antara anak muda Indonesia masih sangat bergelora. Karya-karya yang masuk sekarang sedang masih dalam proses kurasi oleh tim UWRF dan Dewan Kurator yang masih dirahasiakan, terdiri dari sastrawan-sastrawan terbesar Indonesia.
Nama 15 penulis emerging terpilih akan diumumkan setelah rapat kurasi di bulan April mendatang. Terus ikuti sosial media dan website UWRF untuk mengetahui nama-nama terseleksi yang akan meneruskan kejayaan dunia sastra Indonesia.