Pada tanggal 28 Februari lalu submisi pemilihan Emerging Writers Indonesia tahun 2018 resmi ditutup. Seleksi Emerging Writers Indonesia ini adalah sebuah program khusus UWRF untuk menemukan calon bintang-bintang sastra masa depan Indonesia, di mana penulis-penulis terpilih akan hadir pada penyelenggaraan UWRF yang ke-15 bulan Oktober mendatang di Ubud, Bali, dan karya-karya mereka akan diterbitkan dalam dua bahasa di seri Anthology UWRF 2018.
Panitia seleksi mencatat ada 768 penulis dari berbagai daerah di Indonesia yang mengirimkan karya mereka, dengan jumlah total karya yang terhimpun sebanyak lebih dari 850. Karya-karya tersebut terdiri dari cerpen, puisi, novel, esai, non fiksi, naskah drama, dan banyak jenis sastra lainnya. Dengan jumlah puisi tetap menduduki peringkat teratas jenis karya yang masuk, sama seperti tahun lalu.
Tidak hanya penulis emerging dari segala penjuru nusantara yang mengirimkan karya, namun juga penulis-penulis Indonesia yang berdomisili di beberapa negara di dunia. Yang juga sama dengan seleksi tahun lalu, lima provinsi di Indonesia yang paling banyak mengirimkan penulis adalah Jawa Timur (111 penulis), Jawa Barat (100 penulis), Jawa Tengah (71 penulis), DKI Jakarta (53 penulis), dan Yogyakarta (45 penulis).
Di seleksi tahun 2018 ini, 57% penulis yang mendaftar adalah pria dan 44% lainnya adalah wanita. Kebanyakan dari mereka masih berstatus pelajar dan ini adalah suatu hal yang membuktikan bahwa visi dan misi UWRF dalam menyelenggarakan kegiatan Seleksi Penulis Emerging tepat sasaran dalam membangkitkan gairah kesusastraan di antara anak muda Indonesia. Karya-karya yang masuk sekarang sedang masih dalam proses kurasi awal oleh tim UWRF dan akan dilanjutkan oleh Dewan Kurator yang terdiri dari sastrawan-sastrawan terbesar Indonesia.
Nama-nama penulis emerging terpilih akan diumumkan setelah rapat kurasi di bulan Mei mendatang. Terus ikuti sosial media dan website UWRF untuk mengetahui nama-nama terseleksi yang akan meneruskan kejayaan dunia sastra Indonesia.