Main Program | Exploring Tragedy through Words

“Ordinary human failings, tragedies too routine to note.” In Meg Nolan’s profoundly tender book, she achieves describing, with compassion, some of the ordinary things we often struggle to articulate. Against a backdrop of dingy hotels and well-defined working-class characters, Nolan expertly recreates 1990s London. Dias Novita Wuri explores the essence of womanhood, regardless of identity, location, or historical context. Set in contemporary Jakarta, she delves into generational legacies, lost loves, the impact of war on men, and the repercussions of men’s actions on women. Jill Dawson’s potent recent novel highlights the violent misogyny underlying 16th-century witchcraft accusations in Huntingdonshire. Join our writers in a conversation with Rosemarie Milson.

“Kerentanan manusia biasa, tragedi yang terlalu lazim untuk dicatat.” Dalam buku Meg Nolan yang begitu lembut, ia berhasil menggambarkan, dengan penuh welas asih, beberapa hal-hal biasa yang sulit kita gambarkan. Berlatar hotel-hotel dekil dan tokoh-tokoh kelas pekerja yang digambarkan dengan sangat baik, dengan jitu Nolan menciptakan kembali suasana London tahun 1990an. Dias Novita Wuri menjelajahi makna menjadi perempuan, terlepas dari konteks identitas, lokasi, atau konteks sejarah. Berlatar di Jakarta masa kini, ia menyelami warisan lintas generasi, kisah cinta yang hilang, dampak peperangan pada lelaki, dan dampak buruk tindakan lelaki terhadap perempuan. Novel terbaru Jill Dawson yang kuat menggarisbawahi misogini penuh kekerasan yang mendasari perburuan penyihir di Huntingdonshire abad ke-16. Bergabunglah dalam percakapan antara para penulis ini dengan Rosemarie Milson.