‘Origins’ atau ‘Asal muasal’ akan menjadi tema Ubud Writers & Readers Festival 2017

Posted: 15 February 2017

Pencinta sastra dan seni dari seluruh dunia akan kembali berkumpul di sentral seni dan budaya Pulau Bali, Ubud, untuk merayakan tahun ke-14 Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) pada tanggal 25-29 Oktober mendatang. Di tahun 2017 ini, UWRF yang selalu menjadi arena pertukaran kisah, ide, dan inspirasi mengagumkan akan mengusung tema ‘Origins’, atau ‘asal muasal’ dalam terjemahan bahasa Indonesia.

Sebuah filosofi Hindu yang berbunyi ‘Sangkan Paraning Dumadi’, merupakan dasar dari tema terpilih ini. ‘Sangkan Paraning Dumadi’ adalah sebuah ajaran hidup mengenai asal dan tujuan manusia, sebuah lingkaran kehidupan di mana tiap-tiap manusia akan berpulang ke asal mereka masing-masing.

“Berbeda dengan tema UWRF di tahun 2016 lalu, yaitu ‘Tat Tvam Asi’ atau ‘Aku adalah engkau, engkau adalah aku’, yang merupakan sebuah ajakan toleransi dan koneksi antar manusia, maka tema ‘Origins’ ini adalah sebuah ajakan untuk memperluas toleransi dan empati tidak hanya kepada individu lainnya, namun juga kepada semesta alam.” jelas Founder & Director UWRF, Janet DeNeefe.

Tema ‘Origins’ akan membentangkan tajuk-tajuk besar yang selama ini telah memengaruhi dan membentuk kehidupan kita, mulai dari politik hingga teknologi, dan lingkungan hingga spiritual. Selama lima hari penyelanggaraannya, UWRF akan mengajak para pengunjungnya untuk mempertimbangkan kembali asal muasal dari elemen-elemen yang membentuk kita sebagai manusia, hal-hal yang kita bawa sepanjang hidup, dan hal-hal yang mengingatkan kita untuk ‘pulang’.

“Dengan membuka sebuah perspektif dan pandangan akan dunia luas, serta tidak terlalu mementingkan individualisme, UWRF menunjukan pada pengunjungnya bahwa menciptakan sebuah perubahan adalah hal yang dapat dilakukan.” lanjut Janet DeNeefe, “Bila kita tidak lagi dibatasi oleh sudut pandang sebagai individu, maka kita akan sadar dan terbuka akan lingkungan sekitar serta tanggung jawab, dan memiliki daya untuk membuat sebuah perubahan.”

Selain sebagai wadah untuk membawa sastra dan seni Indonesia ke dunia internasional, Festival ini juga adalah wadah untuk mengenali isu-isu besar yang selama ini mengelilingi kehidupan kita. Setelah membawa lebih dari 160 pembicara dari 23 negara di tahun 2016 lalu, UWRF semakin menjejakan posisinya sebagai kancah pertemuan kisah dan inspirasi besar dunia, baik individu maupun komunitas, dan sebagai Festival sastra terbesar di Asia Tenggara.