Indonesia memiliki sejarah sastra yang panjang dengan sosok-sosok luar biasa, karya-karya yang tak lekang dimakan waktu, dan kisah-kisah yang tak habisnya dibahas. Kenali para #SosokSastra Indonesia melalui seri sosial media #UWRF ini dan biarkan diri Anda jatuh cinta dalam dunia sastra Indonesia.
Karya-karya puitis nan romantis Sapardi Djoko Damono banyak menjadi inspirasi penulis muda Indonesia dalam menggubah kata. Penyair berusia 76 tahun ini sudah mulai menulis sejak masih duduk di bangku SMP dan terus berkembang saat ia menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Inggris. Selain puisi, Sapardi juga menulis cerita pendek, esai, artikel, dan juga sempat menjadi bagian dari redaksi beberapa majalah di Indonesia. Puisi-puisi Sapardi sangat populer di kalangan sastrawan maupun awam karena irama, serta kesederhanaan kata-katanya.
Beberapa karya Sapardi yang sangat populer adalah Aku Ingin, Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari. Sapardi yang telah menerima banyak penghargaan sastra dari dalam dan luar negeri ini pernah menjabat sebagai Dekan dan Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Jasa besar Sapardi untuk sastra Indonesia adalah usahanya dalam merintis dan memprakarsai Himpunan Sarjana Kesustraan Indonesia (Hiski), setiap tahunnnya ada penyelenggaraan seminar dan pertemuan para sarjana sastra yang terhimpun di dalam organisasi tersebut.