Indonesia memiliki sejarah sastra yang panjang dengan sosok-sosok luar biasa, karya-karya yang tak lekang dimakan waktu, dan kisah-kisah yang tak habisnya dibahas. Kenali para #SosokSastra Indonesia melalui seri sosial media #UWRF ini dan biarkan diri Anda jatuh cinta dalam dunia sastra Indonesia.
Nama Marah Rusli menjadi legenda berkat karyanya yang berjudul Siti Nurbaya, sebuah roman yang diterbitkan pada tahun 1920. Dalam sejarah sastra Indonesia, Marah adalah penulis roman pertama dan mendapat gelar Bapak Roman Modern Indonesia. Siti Nurbaya ditulis berdasarkan pengalaman pribadi Marah Rusli serta kehidupan di kampung halamannya. Pada zaman itu banyak pemuda pemudi yang terinspirasi untuk mendobrak adat setelah membaca Siti Nurbaya.Marah juga menulis beberapa roman lain seperti Memang Jodoh, Lasmi, Anak dan Kemenakan, dan Tesna Zahera, namun roman Siti Nurbaya tetap menjadi yang paling fonomenal.
Pria yang lahir di Padang, Sumatera Barat pada tahun 1889 ini sebenarnya berprofesi sebagai dokter hewan dan terus menekuni profesi tersebut sampai akhir hayatnya. Marah Rusli meninggal dunia pada tahun 1968 pada usia 78 tahun dan dikebumikan di Bogor, kampung halaman sang istri yang ia nikahi saat berusia 22 tahun. Karya Siti Nurbaya tercatat sudah puluhan kali dicetak ulang, diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing, dan diangkat ke sebuah sinetron.