Obrolan Penulis Emerging Indonesia 2016: Soetan Radjo Pamoentjak

Posted: 04 October 2016 Author: sikuska

Teks oleh Putu Aruni Bayu

Di tahun 2016 Ubud Writers & Readers Festival menyeleksi 16 penulis emerging Indonesia untuk hadir dan tampil di panggung sastra internasional tersebut bersama penulis, pegiat, dan kreator seni terbesar dunia. Ke-16 penulis emerging ini dipilih oleh tim kurasi yang terdiri dari Seno Gumira Ajidarma, Iswadi Pratama, dan Sonia Piscayanti. Mereka berhasil mengalahkan 894 penulis dari 201 kota di 33 provinsi Indonesia, tingginya angka tersebut menahbiskan seleksi tahun ini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah seleksi.

UWRF menghadirkan seri “Obrolan Penulis Emerging Indonesia 2016”, di mana blogger UWRF, Putu Aruni Bayu akan melayangkan tujuh pertanyaan kepada masing-masing penulis emerging tersebut sebagai bentuk pemanasan menjelang bulan Oktober mendatang. Kali ini Soetan Radjo Pamoentjak yang akan berbincang bersama Putu Aruni.

uwrf16_authors_soetan-radjo-pamoentjak

Dari umur berapa Anda mulai menulis dan apa yang menginspirasi Anda ketika mulai menulis?

“sejak umur 11 tahun. Saya waktu itu terinspirasi dari sebuah cerita tentang tragedi G30S PKI.”

Kapan Anda pertama kali mendengar tentang Ubud Writers & Readers Festival?

“Pada tahun 2013 melalui sebuah ‘postingan’ Facebook teman saya.”

Apa judul tulisan yang Anda ikut sertakan di Seleksi Penulis Emerging Indonesia 2016 dan bisa ceritakan sedikit tentang tulisan tersebut?

“Ada dua buah buku yang ikut seleksi Penulis Emerging Indonesia 2016, yaitu antologi puisi berjudul Tuhan dimakan Belatung dan sebuah novel berjudul Harimau Betina jilid I, novel Harimau Betina ini berasal dari mitos yang pernah ada di Minangkabau, yaitu tentang harimau penjaga kampung. Berdasarkan mitos tersebut saya mencoba untuk berimajinasi dan menghasilkan sebuah novel tentang konflik, dendam, dan percintaaan”

Apa tema penulisan favorit Anda?

“Semua tema, dan saya juga senang bermain dengan budaya lokal khususnya budaya Minangkabau seperti Kaba atau cerita klasik berbahasa ibu.”

Apa buku yang terakhir Anda baca?

“Tikam Samurai karya Makmur Hendrik.”

Siapa penulis, pegiat, jurnalis, atau seniman yang ingin Anda ajak berbincang di UWRF 2016 pada bulan Oktober mendatang?

“Slamet Rahardjo, Seno Gumira Ajidarma, dan masih banyak lainnya.”

Pilih kopi atau teh?

“Teh.”

Comments are closed.