Obrolan Penulis Emerging Indonesia 2016: Ni Putu Rastiti

Posted: 11 October 2016 Author: sikuska

Teks oleh Putu Aruni Bayu

Di tahun 2016 Ubud Writers & Readers Festival menyeleksi 16 penulis emerging Indonesia untuk hadir dan tampil di panggung sastra internasional tersebut bersama penulis, pegiat, dan kreator seni terbesar dunia. Ke-16 penulis emerging ini dipilih oleh tim kurasi yang terdiri dari Seno Gumira Ajidarma, Iswadi Pratama, dan Sonia Piscayanti. Mereka berhasil mengalahkan 894 penulis dari 201 kota di 33 provinsi Indonesia, tingginya angka tersebut menahbiskan seleksi tahun ini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah seleksi.

UWRF menghadirkan seri “Obrolan Penulis Emerging Indonesia 2016”, di mana blogger UWRF, Putu Aruni Bayu akan melayangkan tujuh pertanyaan kepada masing-masing penulis emerging tersebut sebagai bentuk pemanasan menjelang bulan Oktober mendatang. Kini adalah giliran Ni Putu Rastiti yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Putu Aruni.

uwrf16_authors_ni-putu-rastiti

Dari umur berapa Anda mulai menulis dan apa yang menginspirasi Anda ketika mulai menulis?

“Saya gemar menulis sejak kecil. Sewaktu SMA saya bergabung dalam teater sekolah dan bersinggungan dengan berbagai kegiatan seni dan sastra. Setamat SMA, saya mulai serius belajar menulis dan menulis tidak hanya untuk diri sendiri. Saya percaya tulisan, apapun jenisnya, baik itu fiksi maupu nonfiksi punya peran penting dalam upaya mencerahkan atau memberi kesadaran baru bagi sebuah komunitas dan masyarakat. Keseriusan saya menulis boleh dikata terinspirasi dari sejarah bahwa tulisan bisa menjadi kekuatan yang lebih dari senjata untuk Memuliakan kemanusiaan. Selain itu, saya juga ingin menyuarakan kisah-kisah pinggiran terutama yang dialami oleh perempuan Bali.”

Kapan Anda pertama kali mendengar tentang Ubud Writers & Readers Festival?

“Sekitar 7 tahun yang lalu. Sejak pertama mendengar tentang Seleksi Penulis Emerging saya tidak pernah absen mengirim karya.”

Apa judul tulisan yang Anda ikut sertakan di Seleksi Penulis Emerging Indonesia 2016 dan bisa ceritakan sedikit tentang tulisan tersebut?

“Saya mengirim banyak jenis karya mulai dari puisi, cerpen, dan prosa liris. Dan yang lolos adalah cerpen berjudul Pohon Keinginan. Ini juga adalah judul dari buku kumpulan cerpen pertama saya.”

Apa tema penulisan favorit Anda?

“Saya menulis beragam tema mulai dari tradisi sampai kehidupan rumah sakit–karena saya bekerja sebagai perawat.”

Apa buku yang terakhir Anda baca?

“Saya baru saja menyelesaikan buku kumpulan cerita Drupadi dari Putu Fajar Arcana.”

Siapa penulis, pegiat, jurnalis, atau seniman yang ingin Anda ajak berbincang di UWRF 2016 pada bulan Oktober mendatang?

“Hanya Yanagihara, Seno Gumira Ajidarma, dan Eka Kurniawan.”

Pilih kopi atau teh?

“Teh.”

Comments are closed.