Obrolan Penulis Emerging Indonesia 2016: Dahlia Rasyad

Posted: 13 September 2016 Author: sikuska

Teks oleh Putu Aruni Bayu

Di tahun 2016 Ubud Writers & Readers Festival menyeleksi 16 penulis emerging Indonesia untuk hadir dan tampil di panggung sastra internasional tersebut bersama penulis, pegiat, dan kreator seni terbesar dunia. Ke-16 penulis emerging ini dipilih oleh tim kurasi yang terdiri dari Seno Gumira Ajidarma, Iswadi Pratama, dan Sonia Piscayanti. Mereka berhasil mengalahkan 894 penulis dari 201 kota di 33 provinsi Indonesia, tingginya angka tersebut menahbiskan seleksi tahun ini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah seleksi.

UWRF menghadirkan seri “Obrolan Penulis Emerging Indonesia 2016”, di mana blogger UWRF, Putu Aruni Bayu akan melayangkan tujuh pertanyaan kepada masing-masing penulis emerging tersebut sebagai bentuk pemanasan menjelang bulan Oktober mendatang. Kali ini Dahlia Rasyad yang telah memenangkan Yogyakarta Language Center untuk Prosa Terbaik di tahun 2014, akan berbincang bersama Putu Aruni.

uwrf16_authors_dahlia-rasyad

 

Dari umur berapa Anda mulai menulis dan apa yang menginspirasi Anda ketika mulai menulis?

“Mulai menulis sejak SMA dan terinspirasi dari buku-buku cerita rakyat Nusantara, buku-buku dongeng luar negeri, cerita-cerita petualangan dan detektif, serta novel-novel klasik dari pengarang-pengarang dunia seperti Inggris, Perancis, dan Amerika.”

Kapan Anda pertama kali mendengar tentang Ubud Writers & Readers Festival?

“Delapan tahun yang lalu saat saya bersama kawan-kawan penulis di sebuah komunitas sastra di kota saya.”

Apa judul tulisan yang Anda ikut sertakan di Seleksi Penulis Emerging Indonesia 2016 dan bisa ceritakan sedikit tentang tulisan tersebut?

“Novel dengan judul Perempuan yang Memetik Mawar. Novel yang menceritakan tentang mitologi lokal yang hidup hingga sekarang di sebuah dusun pedalaman Palembang.”

Apa tema penulisan favorit Anda?

“Tema-tema lokalitas yang memiliki nilai-nilai dan keunikan dengan capaian karakter bangsa.”

Apa buku yang terakhir Anda baca?

“Jati Diri yang Terlupakan: Naskah-naskah Palembang.”

Siapa penulis, pegiat, jurnalis, atau seniman yang ingin Anda ajak berbincang di UWRF 2016 pada bulan Oktober mendatang?

“Stan Grant.”

Pilih kopi atau teh?

“Kopi.”

Comments are closed.