Lebih Dekat Dengan… Carma Citrawati

Posted: 05 September 2018 Author: sikuska

Dengan lebih dari 180 pembicara dari 30 negara, Ubud Writers & Readers Festival sudah seperti oase bagi para pencinta seni, sastra, dan budaya. Setiap minggu menjelang Festival, kami akan berbincang dengan seorang pembicara Festival yang karyanya mungkin belum Anda kenali, tetapi barangkali bisa menjadi salah satu pembicara favorit Festival Anda. Pembicara nasional yang pertama adalah Carma Citrawati, yang biasa menulis cerita pendek dan puisi dalam bahasa Bali. 

Apa saja isu dan topik yang ingin Anda eksplor selama UWRF18?

Saya akan berbagi pengalaman mengenai beberapa manuskrip lontar yang menginspirasi saya ketika menulis. Begitu juga dengan berbagai pengetahuan tentang Bali yang saya dapatkan dengan membaca manuskrip-manuskrip lontar tersebut.

Siapa yang Anda harapkan menjadi peserta panel diskusi Anda di UWRF18?

Masyarakat umum, orang-orang yang tertarik dalam bidang sastra dan mahasiswa.

Menurut Anda, apa pencapaian tertinggi yang telah Anda peroleh selama Anda berkarya atau berproses selama ini?

Saya kira, saat saya mendapatkan Penghargaan Sastra Rancage di tahun 2017.

Apakah saran terbaik yang pernah Anda terima selama berproses kreatif, dan saran terbaik yang bisa Anda berikan untuk mereka yang ingin menekuni bidang yang sama dengan Anda?

Saran terbaik yang pernah saya terima barangkali tentang menulis adalah tentang konsistensi, membaca adalah kunci utamanya.

Sepertinya saya belum pantas untuk memberi saran. Namun menurut saya, apabila ada orang yang ingin menekuni bidang yang sama dengan saya, semua hanya tentang sebuah perjalanan kata untuk menemukan makna. Jika ingin menemukan makna, tetaplah berjalan dengan merangkai kata.

Manakah karya Anda yang paling Anda rekomendasikan untuk dikenal oleh mereka yang sebelumnya belum mengetahui karya-karya Anda?

Kumpulan Cerpen Kutang Sayang Gemel Madui

Ceritakan pengalaman berkesan di balik pembuatan karya tersebut.

Karya ini seharusnya lahir di tahun 2015 tetapi saya sempat mengalami “sindrom kemacetan ide”. Setiap kali menemukan ide dan ingin menuangkannya ke dalam tulisan, saya tidak mampu menyelesaikannya. Selama tahun 2015 saya mencari cara dan hampir menyerah karena sepanjang tahun itu satupun tidak ada cerpen yang bisa saya selesaikan. Akhirnya, saya dihadiahi satu buku oleh suami saya. Buku itu berisi ulasan cerpen-cerpen berbahasa Indonesia. Saya sadar kelemahan saya, yaitu membaca. Sejak saat itu, saya membaca banyak karya dan akhirnya Kumpulan Cerpen Kutang Sayang Gemel Madui bisa saya selesaikan.

Carma Citrawati akan hadir dalam sesi Main Program: Hidden Bali yang dijadwalkan pada Sabtu, 27 Oktober pukul 10.15-11.30 WITA dan Main Program: Still The Morning of The World? yang dijadwalkan pada Sabtu, 27 Oktober pukul 11.45-12.45 WITA.

Facebook: Carma Citrawati | Instagram: @carma_citrawati

Comments are closed.