Festival Guide // Merah Putih: Kreativitas & Budaya Bagian 1

Posted: 20 October 2017 Author: sikuska

Oleh Rosie Clynes

Melanjutkan Panduan Festival minggu lalu yang menguraikan beberapa penulis Indonesia dan acara di UWRF17 yang paling menarik, minggu ini kami beralih ke budaya dan bentuk seni yang sangat beragam dari seluruh nusantara. Teruslah membaca jika Anda mencari rute terbaik untuk menjejajahi persembahan Festival yang sangat luas, dari bahasa, kuliner, kreativitas, seni, dan isu-isu saat ini, dengan beberapa sorotan regional yang akan ikut dibahas.

BERSATU DALAM PERBEDAAN

Bhinneka Tunggal Ika atau ‘Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu’ adalah semboyan nasional Republik Indonesia, sebagai penghormatan terhadap geografi dan kompleksitas budaya yang luas. Untuk segala hal mengenai kekuatan dan politik, jangan lewatkan sesi Tanah Airku, yang akan melihat seorang jurnalis, komedian, pejabat pemerintah, pegiat, dan penyair Indonesia merefleksikan filosofi ini di tengah konservatisme agama yang meningkat di Indonesia. Untuk menguraikan beberapa peristiwa penting yang dicatat oleh demokrasi, bergabunglah dengan jurnalis berpengalaman dan Human Rights Watch Indonesia, Andreas Harsono, saat ia mempertimbangkan apa artinya tetap berjaga-jaga.

MENGARUNGI PULAU REMPAH-REMPAH

Tahun ini adalah ulang tahun ke 350 untuk ‘pertukaran’ pulau kecil Run di Kepulauan Banda, dengan sebuah pulau di luar Manhattan. Sejak saat itu, Run dan Kepulauan Banda telah menangkap keingintahuan banyak wisatawan pemberani. Sesi Banda Tales di hari pertama akan menampilkan empat penulis yang berbagi hubungan mereka dengan sudut Timur Indonesia yang sepi ini, sementara tiga menu makan siang di Casa Luna dengan Festival Founder & Director Janet DeNeefe dan sejumlah tamu menarik lainnya mengeksplorasi rasa yang luar biasa. Tergoda? Ambil minuman di Bar Luna untuk tur fotografi atau sebuah kanvas di peluncuran gratis buku baru Jan Russell yang menjelajahi sejarah pulau yang kaya.

WAKTU TIMOR

Sudut terpencil lain di Timur Indonesia, Timor juga mendapat sorotan di UWRF17. Pegiat kuliner dan Penulis Dicky Senda akan membawa Anda pada pencarian kuliner melalui kampung halamannya di Mollo pada sesi Food Memories from the Heart of Timor. Dicky akan merenungkan akar budayanya dalam sebuah sesi khusus di Festival Club kami. Dalam kerjasama dengan Threads of Life, UWRF juga menyajikan kesempatan langka untuk mendengarkan dua pemimpin adat tradisional, Matheos Anin dan Willy Daos Kadati, saat mereka berbicara tentang Timor melalui pengetahuan musikal dan cerita asal tradisional. Jika Anda mendambakan perjalanan visual, jangan lewatkan peluncuran buku gratis dan pameran seni esai foto fotografer David Palazón yang menakjubkan dari wilayah yang berbeda dan unik ini.

BALI DAN YANG LAINNYA

Dari awal yang sederhana di tahun 2002, UWRF telah mempertahankan kesetiaan kepada Ubud dan Bali, termasuk sebuah program panel Bali yang penuh semangat. Bali in Frame adalah tampilan yang menarik ke latar belakang artistik yang selalu bergeser dari pulau ini oleh karya kreatif kontemporernya yang termuda. Sesi To Preserve and Promote memperlihatkan beragam kelompok pemuda Bali yang terinspirasi mendiskusikan usaha inovatif mereka untuk melestarikan dan mempromosikan warisan mereka. Sesi Breaking Boundaries mengarah pada ketangguhan luar biasa wanita Bali yang berperan di tengah banyaknya upacara dan kewajiban sosial, namun masih unggul dalam bidang seni dan aktivisme. Akhirnya, sesi Paradise in Peril? melihat jauh ke dalam industri pariwisata yang bertanggung jawab atas kenaikan kekayaan dan pengurangan banyak sumber daya pulau ini.

WISATA SENSASI RASA

Jika Anda seorang pencinta kuliner yang berdedikasi, inilah saatnya membiarkan sensasi rasa Anda melakukan perjalanan di The Kitchen – serangkaian demo memasak lezat yang dipimpin oleh pegiat makanan Festival. Para pengunjung festival dapat menjelajahi makanan lezat regional seperti masakan Batak Sumatra Utara dengan seorang pegiat makanan terkenal; Balinese Ceremonial Food dengan ahli kuliner, atau sate Bali yang terkenal dengan koki lokal. Tidak bisa memilih? Cobalah semuanya di Long Table Lunch kami di Nusantara by Locavore akan menampilkan berbagai masakan luar biasa nusantara.

AMBILAH DENGAN TANGAN ANDA SENDIRI

Jika Anda bersemangat memasak sama seperti Anda bersemangat dalam menyantap makanan, mengapa tidak belajar satu atau dua hal tentang masakan Indonesia? Kembali ke hal mendasar dengan bahan-bahan khas Indonesia – mulai dari membuat tempe buatan sendiri, menggunakan makanan lokal sebagai obat, hingga menggali khasiat ramuan tumbuhan liar Ubud. Jika melemaskan kaki adalah apa yang Anda cari, jelajahi sawah yang menghijau di Ubud dalam wisata kuliner yang menampilkan raja kuliner Bali yaitu ayam dan bebek betutu tradisional, atau bahkan dibawa ke pasar dalam kelas memasak Bali yang berwarna-warni dengan tim dari Casa Luna.

BUY YOUR TICKET NOW

Comments are closed.