Festival Favorites: Fanny J. Poyk

Posted: 26 September 2019 Author: sikuska

Dengan lebih dari 180 pembicara dari 30 negara, lineup UWRF tahun ini sangatlah beragam. Setiap minggu menjelang UWRF19, kami berbincang dengan seorang penulis atau pembicara yang barangkali karyanya belum Anda kenal, tetapi bisa saja menjadi favorit Anda saat Festival. Minggu ini kami mendengar dari Fanny J. Poyk, yang telah menulis cerita pendek, novel, biografi, dan buku dan artikel motivasi sejak 1980-an.

Kapan dan apa yang membuat Anda mulai menulis?

Saya mulai menulis sejak tahun 1973 (khususnya puisi), judulnya Ayah dimuat di Suratkabar Sinar Harapan. Sekarang menulis cerita anak-anak, cerita pendek remaja dan dewasa, di berbagai media Ibu Kota dan Daerah.

Apa pencapaian tertinggi yang telah Anda peroleh selama Anda berkarya atau berproses selama ini?

Pencapaian tertinggi di Bidang Sastra: menjadi juara 2 penulisan novel motivasi tentang narkoba dari Penerbit Erlangga. Terpilih sebagai 20 cerpenis terbaik versi koran Kompas. Dimuatnya beragam jenis cerita pendek di berbagai media dalam dan luar negeri (Sabah, Malaysia).

UWRF19 akan mengangkat tema Karma. Apa makna Karma bagi Anda?

Karma buat saya adalah imbas dari perbuatan, baik itu yang positif atau negatif dalam melakoni hidup yang diberikan oleh-Nya di dunia ini. Dengan menyadari dan tahu adanya “Karma”, saya bagai tertuntun untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Di dalam tubuh kedagingan kemanusiaan saya, karma menjadi “batu penjuru” kehidupan sesuai apa yang dikehendaki oleh Dia, Sang Empunya Semesta.

Isu dan topik apa saja yang ingin Anda eksplor selama UWRF19?

Tentang pentingnya dunia tulis-menulis (literasi) sastra yang harus diberikan pada generasi millenial sekarang ini. Dengan tujuan agar mereka terasah empatinya terhadap kehidupan kemanusiaan, alam semesta dan lingkungan.

Siapa yang Anda harapkan menjadi audiens panel diskusi Anda di UWRF19?

Para siswa SMA, guru-guru sekolah dan masyarakat umum pecinta sastra/literasi.

Adakah pesan yang ingin disampaikan untuk mereka yang berminat menekuni dunia kepenulisan?

Mulailah menulis, dengan menulis Anda meninggalkan jejak kehidupan yang humanis bagi generasi selanjutnya.

Manakah karya Anda yang paling Anda rekomendasikan untuk diketahui oleh mereka yang sebelumnya belum terlalu mengenal karya-karya Anda?

Antologi cerpen NTT dan Novel terbaru saya Gizzara (Kutunggu Kau di Tapal Batas Kuldenzen).

Adakah proyek atau karya terbaru yang sedang Anda kerjakan saat ini? Bisakah diceritakan sedikit kepada kami?
Membuat novel jurnalisrik sastrawi tentang Nusa Tenggara Timur khususnya tenun ikat NTT dari Pulau Rote.

Fanny J Poyk adalah bagian dari panel Main Program Domestic Spaces. Dapatkan tiket 4-Day Pass atau 1-Day Pass di sini. Anda bisa mengikuti Fanny di Facebook dan Instagram.

 

Comments are closed.