10 Program KEMBALI 2020: A Rebuild Bali Festival sebagai Respon Lokal dan Global terhadap Pandemi

Posted: 14 October 2020 Author: sikuska

KEMBALI 2020: A Rebuild Bali Festival menyatukan suara-suara dari dalam negeri dan penjuru dunia. Pandemi telah memunculkan respon global yang kuat, dengan adanya berbagai inisiatif untuk masa depan. Festival berupaya menyuarakan inisiatif ini, dengan menyediakan ruang untuk membahasnya. Bergabunglah dengan beberapa figur asal Bali dan suara terkemuka lainnya dari seluruh dunia, dalam diskusi mendalam seputar pergeseran fokus Bali ke pertanian, masa depan mode, dan kelangsungan bisnis F&B.

Berikut adalah daftar program yang ditawarkan di KEMBALI 2020, yang mengeksplorasi perubahan yang ditimbulkan oleh pandemi dan tanggapan global yang terjadi. Festival ini akan disiarkan di ubudwritersfestival.com dari 29 Oktober hingga 8 November.

  1. Main Program: Made Janur Yasa: From Rubbish To Rice, 29 Oct, 16:00 – 17:00

Pelatih somatik dan instruktur bela diri, Made Janur Yasa, menemukan cara yang praktis dan efektif untuk mendorong warga mengelola sampahnya. Bagaimana? Dengan menukarnya dengan beras sumbangan. Seperti inilah terobosan pengelolaan sampah – di tingkat desa. Dengarkan Made Janur Yasa mengenai inisiatif menarik yang juga membantu kebutuhan masyarakat Bali selama pandemi.

2. Main Program: The Future Of Dining, 29 Oct, 18:00 – 19:00

Berbagai tren kuliner datang dan pergi, tetapi ketika sebuah konsep baru mampu memikat penikmat kuliner, maka konsep baru tersebut jelas memiliki kekuatan untuk mengguncang seluruh industri. Tren apa yang akan memenuhi restoran pada tahun 2021? Dari hidangan yang telah diresapi CBD hingga daging nabati, banyak yang menjanjikan peningkatan pengalaman bersantap modern, sembari tetap memberikan apa yang diharapkan oleh penikmat kuliner. Bergabunglah dengan para pembicara kami untuk mencari tahu tantangan dan peluang apa saja yang telah diciptakan pandemi dalam industri makanan.

3. Main Program: When The World Stopped Traveling, 30 Oct, 15:00 – 16:00

Sebagai pulau yang sangat bergantung pada pariwisata, krisis COVID-19 telah menjadi periode paling menantang di Bali dalam ingatan baru-baru ini. Panelis kami telah menghabiskan puluhan tahun di industri pariwisata Indonesia dan berkontribusi besar pada perkembangannya. Mereka akan merenungkan bagaimana penghentian perjalanan global telah berdampak pada masa depan pulau ini, dan bagaimana pelajaran dari masa lalu dapat digunakan untuk mengatasi situasi saat ini.

4. Main Program: Bandana Tewari: The Future Of Fashion, 02 Nov, 15:00 – 16:00

Terinspirasi oleh ajaran Gandhi, pegiat fesyen Bandana Tewari mempromosikan fesyen yang penuh perhatian dan berkelanjutan dan merupakan bentuk dukungan terhadap pelestarian tekstil tradisional. Ia akan membahas kehidupannya di industri fesyen dan mendiskusikan tentang konsumerisme, perilaku etis, dan masa depan fesyen terkait COVID-19. Apakah kita bisa berubah atau apakah fesyen harus melihat ke belakang untuk bergerak maju?

5. Main Program: Bali’s Green Movement, 03 Nov,  13:00 – 14:00

COVID-19 telah memaksa banyak orang Bali untuk kembali ke tanah leluhur mereka untuk bertani atau menangkap ikan agar dapat bertahan hidup. Namun, jauh sebelum pandemi, banyak anak muda telah menemukan semangat baru untuk pertanian, dan mengembangkan solusi lokal untuk mengatasi masalah lingkungan. Perkenalkan beberapa anak muda Bali yang menginspirasi ini yang sedang membangun masa depan yang berkelanjutan untuk pulau mereka.

6. Main Program: Bali’s New Era, 04 Nov, 15:00 – 16:00

Gubernur Bali, I Wayan Koster, telah berkomitmen untuk mengubah paradigma pariwisata pulau Bali untuk lebih berfokus pada pertanian dan manufaktur. Hal ini merupakan kabar baik bagi banyak orang Bali di industri tersebut, tetapi agar rencana Koster menjadi kenyataan, hal apa saja yang perlu diubah? Temui beberapa anak muda Bali ini untuk mencari tahu apa yang mereka inginkan untuk masa depan pulau mereka setelah pandemi.

7. Main Program: Art As Hope During A Crisis, 06 Nov, 13:00 – 14:00

Seni memberi kita harapan dan pegangan selama krisis berlangsung. Hal ini memungkinkan kita untuk mengeksplorasi apa artinya menjadi manusia, dan untuk menyatukan individu dan gagasan. Namun COVID-19 menyebabkan seniman di seluruh dunia dilarang membagikan karya mereka secara fisik, dan sering kali dalam hal mencari nafkah. Simak dari seniman Bali ini tentang bagaimana pandemi telah memengaruhi dan menginspirasi praktik mereka.

8. Main Program: How Can Startups Survive COVID-19?, 06 Nov, 15:00 – 16:00

Dengan populasi yang besar dan keadaan ekonomi yang beragam, dunia startup Indonesia berkembang pesat sebelum pandemi. Tahun lalu Google memperkirakan bahwa ekonomi internet negara ini akan tumbuh menjadi US $100 miliar pada tahun 2025. Namun sekarang, setelah beberapa unicorn dan decacorn harus memberhentikan staf mereka, apa yang perlu dilakukan oleh startup Indonesia untuk bertahan menghadapi COVID-19? Bergabunglah dalam panel yang menghadirkan para pengusaha yang memiliki visi ini untuk mencari tahu jawabannya.

9. Main Program: A Creative Response, 06 Nov,  17:00 – 18:00

Wajar jika merasa tidak termotivasi dan terganggu selama krisis; sangat alami jika mengalami kesulitan yang besar untuk fokus. Namun, bagi beberapa orang kreatif, COVID-19 telah memberikan sumber inspirasi dan ide baru, dan bahkan mungkin semangat baru bagi kerajinan mereka. Bergabunglah dengan beberapa penulis dan pekerja kreatif paling produktif di pulau ini untuk mempelajari bagaimana karya mereka dipengaruhi oleh masa-masa yang asing dan menantang ini.

10. Main Program: How Can F&B Businesses Survive COVID-19?, 08 Nov, 16:00 – 17:00

Sementara dunia bergumul melawan COVID-19, bisnis F&B sedang membuat strategi untuk bisa bertahan. Bisnis F&B sedang menghadapi penutupan pelayanan dan aturan mengenai pembatasan, protokol kesehatan publik, dan kepentingan kesehatan konsumen. Hal ini kemungkinan akan diikuti oleh kepercayaan konsumen yang rendah, penurunan pendapatan yang dapat dialolasikan untuk belanja, kekhawatiran akan kesehatan yang berkelanjutan, dan pengurangan perjalanan dalam jangka panjang. Apa yang bisa dilakukan bisnis F&B untuk tetap menghasilkan pendapatan? Ikuti para profesional F&B yang berpengalaman ini untuk mengetahui jawabannya.

Untuk artikel dalam Bahasa Inggris, silakan klik di sini.

Daftar lengkap pembicaraMain ProgramsWorkshops dan Book Launches kini dapat diakses melalui situs web kami. Dengan berkontribusi melalui Yayasan Patron Program, Anda turut sera mendukung dunia sastra dan seni di Indonesia. Daftarkan diri untuk enews kami dan ikuti kami di InstagramTwitter dan Facebook untuk mendapat informasi terbaru.

Comments are closed.